Keutamaan pergi menuju masjid
Di negeri kita banyak sekali dibangun masjid, sebagian besar bentuknya sangat indah dan megah. Namun sayang keindahan dan kemegahannya tidak selaras dengan kemakmurannya. Banyak masjid-masjid yang tidak ada jama’ahnya kecuali pada shalat Jum’at saja. Mungkin faktor yang paling utama adalah minimnya pengetahuan kaum Muslimin akan keutamaan mendatangi masjid dan beribadah di dalamnya.
Fadhilah / keutamaan pergi menuju masjid diantaranya adalah :
(Silahkan klick dibawah ini tentang permasalahan)
Ke mesjid lebih baik naik kendaraan atau jalan kaki ?
-
Allah menyediakan hidangan surga
Shalat merupakan perintah Allah yang harus dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Dan diantara mengerjakan shalat wajib lima waktu yang terbaik adalah di masjid. Keutamaan ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits, dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: “Barangsiapa pergi ke masjid pada waktu pagi atau sore hari, maka Allah menyediakan untuknya suatu hidangan di syurga, setiap kali ia pergi pagi atau sore hari itu.” (Muttafaq’alaih) -
Setiap langkahnya diampuni dosa dan diangkat derajat
Sungguh luar biasa bagi orang yang memenuhi panggilan Allah berupa seruan adzan dan menyegerakan untuk pergi ke masjid, setiap langkahnya Allah hapus kesalahan, dan langkah yang lainnya Allah naikkan derajatnya. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: ” Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia pergi ke salah satu dari beberapa rumah Allah -yakni masjid- untuk menyelesaikan salah satu shalat wajib dari beberapa shalat yang diwajibkan oleh Allah, maka langkah-langkahnya itu yang selangkah dapat menghapuskan satu kesalahan sedang langkah yang lainnya dapat menaikkan satu derajat.” (HR. Muslim) -
Setiap langkahnya menuju masjid dicatat pahala disisi Allah
Dalam setiap langkah menuju masjid dan lengkah menuju rumahnya, dicatat berupa pahala kebaikan oleh Allah Ta’ala, sebagaimana dijelaskan dalan hadits dari Ubay bin Ka’ab r.a., katanya: “Ada seorang dari golongan sahabat Anshar yang saya tidak mengetahui seorangpun yang rumahnya lebih jauh letaknya dari rumah orang itu jikalau hendak ke masjid, tetapi ia tidak pernah terlambat oleh sesuatu shalat (yakni setiap shalat fardhu ia selalu berjamaah). Kepadanya dikatakan: “Alangkah baiknya jikalau engkau membeli seekor keledai yang dapat engkau naiki di waktu malam gelap gulita serta di waktu teriknya panas matahari.” Ia menjawab: “Saya tidak senang kalau rumahku itu ada di dekat masjid, sesungguhnya saya ingin kalau jalanku sewaktu pergi ke masjid dan sewaktu pulang dari masjid untuk kembali ke tempat keluargaku itu dicatat pahalanya untukku.” Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: “Allah telah mengumpulkan untukmu pahala kesemuanya.” (HR. Muslim)
Dalam hadits yang lain dijelaskan, dari Jabir r.a., katanya: “Ada beberapa bidang tanah di sekitar masjid itu kosong, lalu keluarga Bani Salimah berkehendak akan berpindah di dekat masjid. Hal itu sampai terdengar oleh Nabi s.a.w., lalu beliau bersabda kepada mereka: “Ada berita yang sampai kepadaku bahwa engkau semua hendak berpindah di dekat masjid.” Mereka menjawab: “Benar, ya Rasulullah. Kita memang berkehendak demikian.” Beliau lalu bersabda lagi: “Hai keluarga Bani Salimah, bekas langkah-langkahmu dicatat pahalanya untukmu semua. Maka itu tetaplah di rumah-rumahmu itu saja, tentu dicatatlah bekas langkah-langkahmu semua itu.” Mereka lalu berkata: “Kita tidak senang lagi untuk berpindah.” (HR. Muslim). Imam Bukhari meriwayatkannya hadits serupa di atas dari riwayat Anas. -
Pahala besar bagi orang yang terjauh langkahnya ke masjid
Dari Abu Musa r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya sebesar-besar manusia perihal pahalanya dalam shalat ialah yang terjauh diantara mereka itu tentang jalannya lalu lebih jauh lagi. Dan orang yang menantikan -menunggu- shalat sehingga ia dapat mengikuti shalat itu bersama imam adalah lebih besar pahala daripada orang yang melakukan shalat itu dengan sendirian lalu ia pulang tidur.” (Muttafaq ‘alaih) -
Berjalan ke Masjid di malam hari akan mendapat cahaya di hari kiamat
Dari Buraidah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan di waktu malam ke masjid-masjid bahwa mereka akan memperoleh cahaya yang sempurna besok pada hari kiamat.” (HR Abu Dawud & Tirmidzi) -
Banyaknya langkah ke masjid dapat melebur kesalahan
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sukakah engkau semua kalau saya tunjukkan akan sesuatu amalan yang dapat melebur semua kesalahan dan dengannya dapat pula menaikkan beberapa derajat?” Para sahabat menjawab: “Baiklah, ya Rasulullah.” Beliau s.a.w. lalu bersabda: “Yaitu menyempurnakan wudhu’ sekalipun menemui beberapa hal yang tidak disenangi -seperti terlampau dingin dan sebagainya-, banyaknya melangkahkan kaki untuk ke masjid dan menantikan shalat sesudah melakukan shalat. Itulah yang dapat disebut ribath -perjuangan menahan nafsu untuk memperbanyak ketaatan pada Tuhan-.” (HR.Muslim) -
Orang yang datang ke masjid ciri orang beriman
Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Jikalau engkau semua melihat seseorang membiasakan ke masjid, maka saksikanlah ia dengan keimanan -yakni bahwa orang itu benar-benar orang yang beriman-. Allah Azzawajalla berfirman: “Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk..”(Q.S At-Taubah: 18). (HR. Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
(Silahkan klick dibawah ini tentang permasalahan)
Ke mesjid lebih baik naik kendaraan atau jalan kaki ?
0 Response to "Keutamaan pergi menuju masjid"
Posting Komentar