Ciri-ciri orang munafik


Kita tidak pernah tahu isi hati orang lain, namun pasti Allah akan ungkap pada saatnya nanti dimana orang munafik pasti keluar dari barisan orang-orang beriman dan setiap orang beriman pasti keluar dari barisan orang-orang munafik. Sehingga barisan orang-orang beriman hanya berisi orang-orang beriman saja tidak ada orang munafik dan barisan orang-orang munafik hanya berisi orang-orang munafik saja tidak ada orang beriman di dalamnya.

Nifaq merupakan salah satu sifat tercela dalam Islam. Orang yang melakukan nifaq disebut munafik. Ada dua jenis orang munafik. Pertama orang munafik yang mengaku Muslim, tetapi tidak memiliki keimanan atas dasar Islam. Kedua adalah orang yang dalam hatinya mengaku Islam, tetapi tidak melaksanakan akhlak mulia dalam Islam. Orang seperti ini tidak digambarkan seperti orang kafir, tetapi disebut sebagai orang munafik.

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendengar kata "munafik" diucapkan orang. Bila hal itu terjadi, biasanya perhatian kita langsung akan terpusat pada sosok yang disebut-sebut munafik tadi. Bahkan tidak jarang kita sendiripun tergoda untuk ikut menambahkan komentar (gibah) mengenai sosok sial yang disebut munafik ini. Lalu, sejauh mana sebetulnya pengetahuan kita tentang Munafik? Berikut adalah ciri-ciri orang munafik menurut Islam.

  1. Dusta
    Hadith Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid: "Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta agar orang-orang tertawa." Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta."

  2. Khianat
    Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam : "Dan apabila berjanji, dia berkhianat." Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar'i maka telah melekat pada dirinya salah satu tanda kemunafikan.

  3. Fujur
    Dalam Pertikaian Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam : "Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau batas." Ingkar Janji " Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam : "Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanah) dia berkhianat." (HR. Bukhari Muslim)

  4. Malas beribadah
    Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas." (An-Nisa': 142) . Jika orang munafik pergi ke masjid atau mushola, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh karena itu, ketika sampai di dalam  dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam sholat, apalagi untuk menyimak dan menghayatinya.

  5. Riya
    Di hadapan manusia dia sholat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia mempercepat sholatnya. apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wata'ala.

  6. Sedikit berzikir
    Firman Allah Subhanahu wata'ala : "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah Subhanahu wata'ala kecuali sedikit sekali." (An-Nisa': 142).

  7. Mempercepat sholat
    Mereka (orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan sholat tanpa ada rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan hanya sedikit mengingat Allah Subhanahu wata'ala di dalamnya. Fikiran dan hatinya tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah Subhanahu wata'ala dalam sholatnya. Hadith Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam : "Itulah sholat orang munafik, ... lalu mempercepat bilangan rakaat (sholatnya)"

  8. Mencela orang-orang yang taat dan shaleh
    Mereka memperolok orang-orang yang taat dengan ungkapan yang mengandung cemohan dan celaan. Oleh karenanya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali kita temui orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang orang-orang soleh dan orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Baginya seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolok-olok orang-orang yang taat kepada Allah Subhanahu wata'ala

  9. Mengolok Olok Al Quran, As-Sunnah, dan Rasulullah
    Termasuk dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal yang disunnahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh Kafir. Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. " (At-Taubah: 65-66)

  10. Bersumpah palsu
    Firman Allah Subhanahu wata'ala : "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai." (Al-Munafiqun: 2 & Al-Mujadilah: 16). Jika seseorang menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya, dia segera mengelak dengan sumpahnya: "Demi Allah, sebenarnya kamu adalah orang yang paling aku sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah sahabatku."

  11. Enggan berinfak
    Orang-orang munafik memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak, bersedekah, dan mendermakan hartanya, mereka lakukan kerana riya' dan sum'ah. Mereka enggan bersedekah, kerana pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki pengorbanan harta, apalagi jiwa.

  12. Tidak menghiraukan nasib sesama kaum muslimin
    Mereka selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah yang disebut At Takhdzil, yiaitu sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan membiarkan kaum muslimin. Orang munafik percaya bahawa orang-orang kafir lebih kuat daripada kaum muslimin.

  13. Suka menyebarkan berita bohong
    Orang munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan memperbesarkannya dalam majelis-majelis ilmu. "Apa kalian tidak mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun menirukan kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahawa orang itu mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak bersedia mengungkapkannya kepada masyarakat.

  14. Mengingkari takdir
    Orang munafik selalu membantah dan tidak ridha dpada takdir Allah Subhanahu wata'ala. Oleh kerananya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: "Bagaimana ini. Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini." Dia pun selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah mengkufuri dan mengingkari Qadha dan Takdir.

  15. Mencaci maki kehormatan orang-orang shaleh
    Apabila orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki, menjelek-jelekkan, mengumpat, dan menjatuhkan kehormatan mereka. Firman Allah Subhanahu wata'ala :"Mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan." (Al-Ahzab: 19)

  16. Sering meninggalkan sholat berjamaah
    Apabila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur sar'i, namun tidak mau mendatangi masjid / mushola ketika mendengar panggilan adzan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.

  17. Membuat kerusakan di muka bumi dengan dalih mengadakan perbaikan
    Firman Allah Subhanahu wata'ala : "Dan apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orang-orang yang melakukan kebaikan.' Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (Al-Baqarah: 11-12).

  18. Tidak sesuai antara zahir dengan bathin
    Secara Zahir mereka membenarkan bahawa Nabi Muhammad adalah Rasul Allah, tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka. Sesungguhnya, kesaksian yang tampak benar secara Zahir itulah yang menyebabkan Mereka masuk ke dalam Neraka. Penampilan zahirnya bagus dan mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan. Di luar dia menampakkan kekhusyukan, sedangkan di dalam hatinya ia main-main.

  19. Takut terhadap kejadian apa saja
    Orang-orang munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang, keinginannya hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai tanpa disibukkan oleh persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu berharap: "Tinggalkan dan biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah memberikan nikmat ini kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah." Padahal, keadaan tidaklah selalu apalagi menjadi lebih baik.

  20. Beruzur dengan dalih dusta
    Firman Allah Subhanahu wata'ala : "Di antara mereka ada orang yang berkata: 'Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.' Ketahuilah bahawa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir." (At-Taubah: 49)

  21. Menyuruh kemungkaran dan mencegah kemakrufan
    Mereka (orang munafik) menginginkan agar perbuatan keji tersiar di kalangan orang-orang beriman. Mereka menggembar-gemborkan tentang kemerdekaan wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha memasyarakatkan nyanyian dan konser, menyebarkan majalah-majalah porno (semi-porno) dan narkoba.

  22. Bakhil
    Orang-orang munafik sangat bakhil dalam masalah-masalah kebajikan. Mereka menggenggam tangan mereka dan tidak mau bersedekah atau menginfakkan sebahagian harta mereka untuk kebaikan, padahal mereka orang yang mampu dan berkecukupan.

  23. Lupa kepada Allah Subhanahu wata'ala
    Segala sesuatu selalu mereka ingat, kecuali Allah Subhanahu wata'ala. Oleh sebab itu, mereka senantiasa ingat kepada keluarganya, anak-anaknya, lagu-lagu, berbagai keinginan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi. Dalam fikiran dan batin mereka tidak pernah terlintas untuk mengingat (berdzikir) kepada Allah Subhanahu wata'ala, kecuali sebagai tipu daya kepada sesama manusia.

  24. Mendustakan janji Allah dan Rasul-Nya
    Firman Allah SWT: "Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: 'Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami selain tipu daya." (Al-Ahzab: 12).

  25. Lebih memperhatikan zahir, mengabaikan batin
    Orang munafik lebih mementingkan zahir dengan mengabaikan yang batin, tidak menegakkan sholat, tidak merasa diawasi Allah Subhanahu wata'ala, dan tidak mengenal zikir. Pada zahirnya, pakaian mereka demikian bagus menarik, tetapi batin mereka kosong, rusak ,dsb.

  26. Sombong dalam berbicara
    Orang-orang munafik selalu sombong dan angkuh dalam berbicara. Mereka banyak omong dan suka memfasih-fasihkan ucapan. Setiap kali berbicara, mereka akan selalu mengawalinya dengan ungkapan menakjubkan yang meyakinkan agar tampak seperti orang hebat, mulia, berwawasan luas, mengerti, berakal, dan berpendidikan. Padahal, pada hakikatnya dia tidak memiliki kemampuan apapun. Sama sekali tidak memiliki ilmu, bahkan bodoh.

  27. Tidak memahami Ad din
    Di antara "keistimewaan" orang-orang munafik adalah: mereka sama sekali tidak memahami masalah-masalah agama. Dia tahu bagaimana mengenderai mobil dan mengerti perihal mesinnya. Dia juga mengetahui hal-hal remeh dan pengetahuan-pengetahuan yang tidak pernah memberi manfaat kepadanya meski juga tidak mendatangkan mudharat baginya. Akan tetapi, apabila menghadapi dialog (tanya-jawab tentang persoalan-persoalan Ad Din (Islam)), dia sama sekali tidak dapat menjawab.

  28. Bersembunyi dari manusia dan menentang Allah dengan perbuatan dosa
    Orang munafik menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah Subhanahu wata'ala, menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi, ketika dia berada di tengah-tengah manusia dia menunjukkan kebalikannya; berpura-pura taat.

    Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. "(An-Nisa': 108)

  29. Senang melihat orang lain susah, Susah bila melihat orang lain senang
    Orang munafik apabila mendengar berita bahawa seorang ulama yang soleh tertimpa suatu musibah, dia pun menyebarluaskan berita duka itu kepada masyarakat sambil menampakkan kesedihannya dan berkata: "Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan. Kami telah mendengar bahawa si fulan telah tertimpa musibah begini dan begitu. Semoga Allah memberi kesabaran kepada kami dan beliau."Padahal, di dalam hatinya dia merasa senang dan terhibur karena musibah itu.

Mari kita perkuat komitmen kita dalam mengamalkan aqidah Al-Wala’ dan Al-Baro’, yaitu mencintai apa dan siapa saja yang Allah perintahkan untuk dicintai dan membenci apa dan siapa saja yang Allah perintahkan untuk dibenci sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Keimanan kita bukan diukur dengan banyaknya ibadah kita, akan tetapi diukur dengan kepada siapa loyalitas kita, kita harus selalu bermuhasabah (introspeksi dan mawas diri) agar selalu berada dalam barisan orang-orang beriman dan berhati-hati agar tidak terperangkap dalam barisan orang-orang munafik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Ciri-ciri orang munafik"

Posting Komentar