Uang bukan segalanya

Kita harus berfipikir positif tentang uang, namun bukan berarti hidup kita tergantung pada uang, atau bahagia itu diukur dengan uang. Uang bukanlah segalanya akan tetapi segalanya butuh uang. Sekilas, kalimat tersebut seperti bermakna sama. Namun, bila dikaji lebih mendalam, sebenarnya bermakna tak sama.

Tidak semua hal disolusikan dengan menggunakan uang. Contohnya, seorang siswa yang ingin mendapat nilai A, 100, atau nilai sempurna di kelasnya. Nilai tersebut diraih dengan cara belajar yang tekun. Jadi, tidak dengan uang, bukan? Contoh lainnya adalah orang tua yang ingin lebih dekat dengan anak-anaknya. Cukup dengan berbagi cerita bersama atau sekedar menonton drama korea bersama. Bukan melulu yang harus makan di restoran mewah atau berlibur di tempat-tempat eksotis yang mahal.

Terlepas dari itu semua, uang merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Orang sakit ingin sembuh, pasti perlu uang untuk berobat ke dokter. Seorang pelajar yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, tentu perlu biaya yang tidak sedikit. Hal sederhana yang manjadi kebutuhan harian seperti makan, minum dan lain-lain sebagainya, semua itu membutuhkan dana atau biaya.

Jadi, banyak hal dari yang kecil hingga yang besar semua itu butuh uang. Namun juga ada beberapa hal yang tidak perlu menggunakan uang. Bahkan banyak hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang seperti kebahagiaan bersama keluarga, sahabat, rekan kerja dan masih banyak yang lainnya.

Bijaklah dalam menggunakan uang untuk hal-hal yang bermanfaat. Mumpung kita masih diberi umur panjang  di dunia ini, kita tidak akan terlepas dari kebutuhan harian yang mendesak dan kebutuhan jangka panjang. Namun demikian, ingatlah bahwasannya ada begitu banyak hal yang bisa disyukuri dan dinikmati terlepas dari uang semata.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Uang bukan segalanya"

Posting Komentar