Embun Pagi

Kau selalu datang mencurahkan kesejukan diantara ceriamu yang menciptakan harapan-harapan baru. Meluruhkan sedikit dari keajaiban sang waktu. Sebelum mentari benar-benar menguapkannya, aku selalu membalutkan engkau pada setiap pori-poriku. Sebelum mentari membawamu kembali ke langit biru , aku selalu ingin mengecup beningmu.


Engkau tak lekang oleh segala kondisi yang ditawarkan oleh semesta raya, hujan badai, angin kencang. Kau tetap menghadirkan dirimu ke bumi. Kau adalah bagian kilau bening dari segala bening. Sejuk dari segala kesejukan yang pernah kurasakan. Kesetiaanmu pada bumi sungguh membuatku terpana. 

Embun pagi tak pernah memilih di mana dirinya akan terbentuk. Embun pagi pun tak pernah memilih pada dedaunan mana akan berpijak. Embun pagi begitu sederhana, tak berwana dan dapat berubah bentuk sesuai apa yang dilaluinya.

Embun pagi biasanya muncul di sela-sela kaca jendela atau di balik daun. Sifatnya yang lembut membuat banyak yang menyukainya, ini karena embun dapat memberikan kesejukan. Apalagi kalau kita rasakan di pagi hari, embun seolah-olah memberikan kita semangat untuk memulai aktifitas seharian. 

Dalam peristiwa sehari-hari kita bisa melihat embun sering menempel pada dedaunan. Beningnya embun pagi seakan berusaha membangkitkan energi bagi insan yang baru saja terbangun dari tidurnya. Embun pagi sering ditulis sebagai tema dalam karya sastra puisi maupun lirik-lirik lagu, ia dianggap memiliki banyak simbol positif dalam kehidupan manusia.

Namun sayangnya, embun tak selalu hadir dan muncul. Jikalau muncul, kadang hanya dalam waktu yang singkat dan sesaat saja. Itupun kalau kita sempat merasakan kehadirannya. Kadang, sinar matahari yang tak sabar menyinari bumi membuat embun lenyap tak bersisa. Dan ketika itu terjadi, rasa rindu akan embun muncul tanpa diminta.

Banyak sekali pelajaran kehidupan dari embun pagi. yang kadang tak terlihat, namun kita bisa merasakan kehadirannya. Embun pagi kadang tak selalu hadir, namun embun pagi tak pernah bosan memberi kesejukannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Embun Pagi"

Posting Komentar