Pelanggan Bukanlah Raja
Banyak perdebatan mengenai hal ini. Tidak sedikit yang setuju, namun banyak pula yang tidak setuju. Bagi sebagian orang, interaksi dengan pelanggan sejatinya bukan hubungan vertikal antara raja dan pelayannya, tapi hendaknya interaksi yang terjadi bersifat horizontal, egaliter, setara antara kedua posisinya.
Pendapat lain yang mengatakan, pelanggan bukanlah raja, adalah seorang teman lama yang harus kita perlakukan layaknya sejawat yang minta pendapat. Berteman dengan pelanggan bukanlah sebuah ketabuan yang harus dihindari. Tapi, berteman dengan pelanggan adalah sebuah upaya untuk menjalin hubungan yang lebih sinambung, jauh bermakna dari sekadar registrasi semata.
Menjadi teman untuk para pelanggan membawa dampak positif dengan segala konsekuensinya. Tidak hanya memperbanyak downline, tapi hubungan yang baik layaknya teman sejawat bisa membuat loyalitas pelanggan meningkat. Namun, di balik itu semua, memberlakukan pelanggan sebagai teman juga menuntut seorang penjual untuk lebih responsif, aktif, dan mampu memahami kebutuhan serta keinginan para pelanggannya dengan lebih baik.
Berteman dengan pelanggan bukanlah sebuah pembenaran untuk menempatkan pelanggan pada posisi yang tidak nyaman, atau bahkan merasa tidak diperhatikan selayaknya hak yang harus ia dapatkan. Menempatkan pelanggan sebagai teman justru memberi kesempatan bagi kita untuk memberi perhatian lebih, memberlakukan engagement yang erat, hingga memahami pelanggan jauh melebihi apa yang mereka harapkan. Bukankah kebahagian itu terjadi jika kenyataan melebihi harapan? inilah esensi berteman dengan pelanggan, dan menjadikan partner kerja sebagai raja melebihi orang yang kita hormati.
30 Oktober 2020 pukul 18.15
Berteman dengan pelanggan bukan hanya sebagai registrasi,tapi apa yang terjadi skrg ini dengan mengregis pelanggan yang tadinya kerabat bahkan saudara akhirnya retak karena tidak bisa terpasang, dengan alasan kendala tehnik ODP full dan tidak ada solusinya