Bahagia itu sederhana


Bahagia itu bukan karena segala sesuatu baik, tetapi karena kita mampu melihat hal baik dari segala sesuatu. Bahagia itu sederhana yaitu jangan bandingkan yang telah datang dan yang sudah pergi, dan jangan bandingkan hidup kita dengan orang lain.

Melalui pesan yang dikirimkannya, seorang sahabat berkata bahwa bahagia itu sederhana. Lalu dia pun menjelaskan apa yang dimaksudnya melalui untaian kalimat sederhana dan mudah dipahami maknanya. Apa saja katanya?

Berikut pesan sahabat itu selengkapnya :
  1. Mendengar istri cerewet di rumah, berarti aku masih punya istri.
  2. Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami.
  3. Merasa letih dan jemu menasihati anak yang nakal, berarti aku masih punya anak yang mewarnai hidupku.
  4. Merasa letih setiap malam selepas bekerja, itu berarti aku masih mampu bekerja keras.
  5. Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya teman.
  6. Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan cukup.
  7. Mencuci dan menyetrika timbunan baju, itu berarti aku memiliki pakaian.
  8. Membersihkan halaman rumah, mengepel lantai, itu berarti aku memiliki tempat tinggal.
  9. Mendapatkan banyak tugas pekerjaan itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.
  10. Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa mendengar. 
  11. Mendengar rintik air hujan di pagi hari ini, itu berarti aku masih hidup.

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari. Berhenti mengeluh dan bersyukurlah, bersyukur dalam setiap keadaan meski tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun. Mari kita sama-sama mencoba untuk bersyukur walau keadaan tak seperti apa yang kita harapkan, selalu ada hikmah di balik semua itu. Janganlah menunggu bahagia baru bersyukur, tapi bersyukurlah maka engkau akan bahagia.
Baca Selengkapnya
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS